Selasa, 15 April 2014

Analisis Fenomena Kemacetan diwilayah 3C (Ciawi, Caringin, Cicurug)

Kemacetan merupakan fenomena yang cukup lumrah bagi masyarakat indonesia, dimana kendaraan-kendaraan berjalan lamban bahkan stagnan dalam waktu yang tak bisa diprediksi.
Penulis pernah menghitung berapa menit kemacetannya, ketika pulang ke sukabumi, pernah suatu ketika naik kendaraan umum angkot, hanya melewati perempatan ciawi yang arah sukabumi atau cianjur bisa sampai 30 menit jika memang sedang macet, di caringin saja, jika tidak melewati jalan alternatif, bisa mencapai 1 Jam, dan melewati pasar cicurug saja bisa mencapai 45 menit.
memang tak bisa dipungkiri dari kemacetan ini, ada dampak positif dan dampak negatifnya. tapi kita lihat seberapa positif atau negatif fenomena kemacetan di wilayah 3C ini.
Positifnya memang banyak pedagang asongan yang di untungkan, karena jualannya laku, apalagi ketika siang hari yang panas maka lakulah minumannya, belum disurvey sih berapa jumlah pedagang asongan di tiga wilayah itu dan berapa keuntungannya. mungkin itu saja positifnya, bagi tukang asongan yang rata-rata masyarakat berpenghasilan menengah kebawah.
dampak negatif dari kemacetan tentu sangatlah banyak seperti Borosnya penggunaan BBM, karena sepanjang perjalanan mesin tetap dihidupkan. dan itu merugikan bagi negara, supir bus yang berAC dll.
Masyarakat yang di kendaraan umum yang tak berAC bisa menjadi stress karena kepanasan.
Pergerakan Ekonomi menjadi terhambat karena keterlambatan dan masih banyak dampak lainnya.
lalu timbul sebuah pertanyaan siapakah yang salah ? apakah yang salah ?
Pemerintah ? Pengusaha ? Mafia ? ataukah kita yang salah ? sistemkah yang salah ?

ada yang mengatakan, yang membuat macet itu karena Truk yang lewat, ada yang mengatakan jumlah motor yang kebanyakan, ada yang mengatakan kendaraan umum yang terlalu banyak yang menyebabkan kemacetan.
pemerintah selalu membuat kebijakan dalam mengatasi kemacetan hanya sekedar meminimalisir kemacetan dengan memperlebar jalan dan memperbaiki jalan yang rusak. penulis yakin pemerintah sedang memikirkan bagaimana caranya mengatasi kemacetan ini sampai akarnya akan tetapi belum ada yang tepat.
mungkin solusi untuk kemacetan ini diperlukan ide yang cukup gila tapi realistis dan bisa dilakukan dengan dana yang cukup besar dengan ukuran jangka panjang.
memang sudah ada solusi dari pemerintah seperti sedang dibangunnya tol BOCIMI, akan tetapi belum selesai, karena masih dalam tahap pembebasan lahan dan pengerjaan sebagian
solusi yang boleh ditawarkan oleh penulis yaitu
1. Cara Ekstrim : Cabut Izin Usaha Pabrik-Pabrik di Cicurug dan Sekitarnya, (tapi solusi ini sepertinya sulit dilakukan pemerintah)
2. Distribusi Produk menggunakan Motor yang didisain untuk mengangkut barang produksi seperti Motor Bak.
3. jika point 1 dan 2 tidak bisa, dibangun jalur khusus untuk truk atau jalur khusus untuk kendaraan umum, seperti halnya jalur busway di Jakarta.
4. jika point 1,2 dan 3 tidak bisa juga, coba iyuran pengusaha-pengusaha di sekitar cicurug dari dana CSR-nya memberikan AC dan tambahan Aki untuk kendaraan Angkot agar masyarakat tidak stres karena kepanasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Semoga yang Komentar masuk Surga